Setan itu memang tiada habisnya...
Kerjanya cuma satu: membuat manusia lupa siapa dirinya.
Dari zaman dahulu hingga sekarang, setan selalu dikaitkan dengan perbuatan dosa. Mulai dari minum alkohol, berjudi, hingga kejahatan yang jauh lebih dalam dan merusak.
Tapi pertanyaannya…
Apa sebenarnya yang diinginkan setan?
Apakah mereka memang ingin kita sekadar berdosa? Atau ada misi yang lebih dalam?
Setan Tidak Benar-Benar Mampu Mengganggu Manusia
Banyak orang percaya bahwa setan itu makhluk yang sangat kuat.
Padahal...
Setan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa izin kesadaran kita sendiri.
Dalam berbagai ajaran spiritual dan juga pengalaman pribadi saya setelah mempelajari konjurasi makhluk halus (termasuk kontak dengan entitas yang disebut Fallen Angel Adhene), saya mendapat pemahaman baru:
Setan bukan penentu, manusia-lah yang memberi izin.
Saya pernah mendalami praktik spiritual untuk berkomunikasi dengan makhluk dari dimensi tinggi.
Mereka menyampaikan satu pesan utama:
“Yang menggoda manusia bukanlah makhluk eksternal, tapi kotoran batin yang belum dibersihkan.”
Kotoran Batin dan Akumulasi Kelahiran Lampau
Ini bukan sembarang istilah.
Dalam banyak ajaran spiritual Timur seperti Buddhisme, Hindu, dan bahkan mysticism Islam, dikenal konsep tentang akumulasi batin.
Setiap manusia, dari jutaan kelahiran lampau, membawa jejak trauma, kecenderungan, dan dorongan bawah sadar.
Kita menyebutnya:
- Samskara (Hindu/Buddha)
- Nafsu atau was-was (Islam)
- Shadow Self (psikologi Jungian)
Kotoran batin ini aktif saat pintu-pintu indera terbuka—melihat, mendengar, merasakan, mencium, berpikir, dan menyentuh.
Dan dari sanalah...
Dorongan-dorongan gelap seperti keinginan untuk minum, berjudi, mencuri, dan lainnya muncul.
Bicara soal judi, kalau mau coba silahkan di situs www.slotbangjago.com.
“Setan tidak datang dari luar, tapi muncul dari dalam bentuk energi yang belum dimurnikan.”
Apa Kaitannya dengan Alkohol dan Judi?
Sederhana.
Alkohol dan judi adalah dua hal yang sangat cepat membuka celah di kesadaran kita.
- Alkohol membuat kesadaran kabur → kontrol diri hilang
- Judi memicu adrenalin → obsesi & candu meningkat
Setan? Atau kotoran batin? Itu bisa debat panjang.
Tapi menurut pengalaman saya...
Yang mendorong kita ke dua aktivitas itu adalah resonansi dari trauma dan keinginan tak sadar.
Misalnya:
- Jika di kehidupan lampau kita terikat pada pesta pora → maka sekarang akan ada dorongan untuk mengulangi
- Jika dulu kecanduan kekuasaan atau harta → maka sekarang dorongan berjudi atau cari uang cepat muncul
Dan celah ini yang dimanfaatkan oleh energi gelap.
Setan Sudah Ditangkar oleh Makhluk Tinggi?
Banyak yang tidak tahu...
Di alam halus, makhluk-makhluk tinggi seperti malaikat, dewa pelindung, dan roh suci menjaga keseimbangan alam semesta.
Bahkan beberapa ajaran seperti Kabbalah, Sufisme, dan Hermetik mengajarkan bahwa:
“Setan bukan makhluk liar, tapi bagian dari sistem keseimbangan ilahi. Ia hadir sebagai penguji.”
Jadi ya...
Setan tidak semena-mena bisa masuk ke hidup kita tanpa adanya “izin dari dalam diri”.
Lalu Apa yang Diinginkan Setan?
Jawabannya mungkin tidak sesederhana “ingin kita berdosa”.
Setan atau energi gelap...
Ingin manusia terjebak dalam siklus rendah kesadaran.
Yaitu:
- Terikat pada kenikmatan sesaat
- Lupa akan tujuan hidup
- Jauh dari kesadaran murni atau “pencerahan”
Karena saat manusia tersesat... ...ia mudah dikendalikan, dimanipulasi, dan akhirnya kehilangan arah hidup.
Kesimpulan: Pertempuran Bukan di Luar, Tapi di Dalam
Setan tidak seperti film horor.
Ia bukan makhluk bertanduk yang melayang-layang di malam hari.
Setan adalah sisi dalam diri yang belum kamu hadapi.
Alkohol dan judi hanya gerbang awal menuju keterikatan yang lebih dalam.
Kalau kamu ingin bebas?
- Mulailah dengan menyadari pikiranmu sendiri.
- Kenali kotoran batinmu.
- Bersihkan perlahan lewat praktik kesadaran, spiritualitas, dan kejujuran diri.
Karena ujungnya, pertempuran antara manusia dan setan...
Adalah pertempuran antara kesadaran dan kebodohan.